Malang
MALANG, JAWA TIMUR
Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia.
Kota ini terletak 90 km sebelah selatan Surabaya dan merupakan kota terbesar di
kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, serta merupakan salah satu kota terbesar
di Indonesia menurut jumlah penduduk. Malang juga merupakan kota terbesar kedua
di wilayah Pulau Jawa bagian selatan setelah Bandung. Kota Malang berada di
dataran tinggi yang cukup sejuk dan agak panas serta seluruh wilayahnya
berbatasan dengan Kabupaten Malang.
sumber : www.malangpunya.com
Malang dikenal sebagai salah satu kota tujuan pendidikan terkemuka di Indonesia karena banyak universitas dan politeknik negeri maupun swasta yang terkenal hingga seluruh Indonesia dan menjadi salah satu tujuan pendidikan berada di kota ini, salah satunya kampusku tercinta Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Ciri Khas Malang
Setiap kota pasti mempunyai ciri khas tersendiri, nah.. kota malang punya ciri khas tersendiri loh, ini dia ciri khas Daerah Malang :
Masakan pedas
Bukan Kota Malang kalau masakannya tidak ‘pedas’. Yap, bagi semua yang sudah mengenal Kota Malang pastinya sudah tidak kaget dengan kota dingin yang memiliki kuliner dengan rasa khas ”Pedas” ini. Salah satu ciri khas Kota Malang yakni memiliki banyak macam kuliner yang menawarkan menu utama berbahan dasar ‘cabai’ bagi para penggemar masakan pedas tentunya. Bahkan banyak dari kuliner pedas tersebut menjadi ciri khas makanan Malang favorit yang selalu diburu untuk memanjakan lidah para penggemarnya.
sumber : www.malangpunya.com
Tingginya daya saing pada segala jenis kuliner di Kota Malang menuntut
para pemilik kuliner pedas untuk memiliki ciri khas masing-masing
sebagai strategi pemasaran agar bisa menunjukkan letak keunggulan
kuliner yang mereka jual. Strategi tersebut juga untuk mengenalkan
perbedaan antar ‘warung pedas’ yang ada di Malang kepada para konsumen,
sehingga konsumen dapat dengan mudah membedakan warung satu dengan yang
lainnya.
Bahasa terbalik (Logat)
Kota Malang memang sudah terkenal dengan bahasanya yang ”unik”, yaitu selalu dibolak-balik pelafalannya, menjadi budaya khas Malang. Salah satu ciri khas Kota Malang adalah bahasanya yang dibolak-balik ini. Tidak semua kata dalam bahasa Malang dibalik dalam pengucapannya. Hanya kata-kata yang pantas dan ‘enak didengar’ serta ‘enak diucapkan’ saja yang dibalik penyebutannya. Misalnya seperti Malang (menjadi Ngalam), apik (menjadi kipa), sekali (menjadi ilakes), mas (menjadi sam), sehingga jika digabungkan menjadi sebuah kalimat ”Malang apik (bahasa Indonesia=bagus) sekali mas” menjadi ”Ngalam kipa ilakes sam”.
sumber : www.malangpunya.com
Kata
lain yang serupa misalnya makan (menjadi nakam), bakso (menjadi oskab),
dan lain sebagainya. Contoh lainnya misalnya saat ingin menanyakan
”kamu pulang jam berapa mas?”, menjadi ”umak helum (bahasa Jawa=muleh)
jam orip (bahasa Jawa=piro) sam”, dan lain sebagainya. Ciri khas Kota
Malang yang satu ini seringkali digunakan penduduk Malang sendiri.
Malang Kota Wisata
Keindahan panorama Kota Malang memang sudah tidak diragukan lagi. Dengan panorama indah yang dapat memanjakan mata tersebar di daerah Malang, menjadikan tempat ini banyak dikembangkan menjadi destinasi wisata yang memiliki ragam keunikan dari setiap objeknya, sehingga kota ini memiliki ciri khas sebagai kota wisata.
sumber : www.malangpunya.com
Dari ciri khas Kota Malang ini sehingga mendapat julukan ”Beautifull
Malang”, karena memang kota dingin ini memiliki banyak hal serta tempat
yang indah untuk dikenal dan dikunjungi. Berbagai tempat wisata di Malang mulai dari wisata pegunungan, wisata pantai, wisata edukasi, hingga wisata kuliner lengkap tersedia di Malang Raya.
MaKoBu (Malang Kota Bunga)
Penyebutan Kota Malang sebagai Kota Bunga berawal dari adanya kebijakan Pemerintah Kotapraja Malang pada tahun 1922 berkonsentrasi membangun taman-taman kota dengan beraneka tanaman. Kemudian dengan adanya pembangunan taman tersebut, Pemerintah Kolonial Belanda memberikan sebutan de Bloemenstad (Kota Bunga) kepada Kota Malang. Setelah itu taman-taman pun mulai marak tidak hanya di wilayah Kota Malang, namun seluruh Malang Raya.
sumber : www.malangpunya.com
Sesuai dengan keputusan Pemerintah pada tahun 1937 no.24 bahwa
dibangun Pasar Bunga yang berlokasi di Alun-alun Kota Malang. Tujuan
dari adanya Pasar Bunga tersebut yakni untuk menambah keindahan kota.
Malang Kota Bunga ini juga menjadi salah satu ciri khas Kota Malang.
Bagi masyarakat Malang sendiri memanfaatkan bunga pada kegiatan upacara tradisional serta upacara pemakaman. Namun berbeda dengan penduduk Eropa yang lebih memanfaatkan bunga sebagai hiasan rumah.
Seorang Sejarawan Dwi Cahyono menyatakan bahwa penyebutan Kota Bunga semakin digemakan pasca kemerdekaan saat adanya KNIP di Gedung Societet Concordia tahun 1947 (yang sekarang menjadi Sarinah Malang), karena pada saat itu mayoritas warga Belanda senang dengan adanya bunga di Pasar Bunga Alun-alun Kota Malang.
Dwi Cahyono pun mengatakan bahwa mereka menulis dalam sebuah majalah, ”Kalau ingin melihat bunga yang bagus, datanglah ke Malang”.
Bagi masyarakat Malang sendiri memanfaatkan bunga pada kegiatan upacara tradisional serta upacara pemakaman. Namun berbeda dengan penduduk Eropa yang lebih memanfaatkan bunga sebagai hiasan rumah.
Seorang Sejarawan Dwi Cahyono menyatakan bahwa penyebutan Kota Bunga semakin digemakan pasca kemerdekaan saat adanya KNIP di Gedung Societet Concordia tahun 1947 (yang sekarang menjadi Sarinah Malang), karena pada saat itu mayoritas warga Belanda senang dengan adanya bunga di Pasar Bunga Alun-alun Kota Malang.
Dwi Cahyono pun mengatakan bahwa mereka menulis dalam sebuah majalah, ”Kalau ingin melihat bunga yang bagus, datanglah ke Malang”.
Masjid Tiban (Masjid Turen)
Mayoritas masyarakat Malang mungkin sudah tidak asing dengan masjid besar nan megah yang berada di Kecamatan Turen Kabupaten Malang ini. Ciri khas Kota Malang yang satu ini memang sangat mengejutkan bagi banyak orang.
sumber : www.malangpunya.com
Sebagian masyarakat ada yang menyebut masjid megah ini dengan Masjid
Turen karena letaknya di Kecamatan Turen, namun sebagian lagi ada yang
menyebutnya sebagai Masjid Tiban. Kata ”Tiban” merupakan kata serapan
dari Bahasa Jawa yang berarti ”tiba-tiba”. Mengapa demikian? Lantas apa
hubungan antara kata ”tiba-tiba” dengan adanya masjid tersebut?
Sebagian masyarakat ada yang menganggap masjid ini muncul secara tiba-tiba (dengan sendirinya) tanpa diketahui proses pembangunannya. Mereka yang memiliki anggapan seperti itu berasumsi bahwa masjid tersebut dibangun dengan adanya bantuan para Jin, sehingga proses pembangunannya dapat diselesaikan dengan cepat mengingat megahnya bangunan tersebut yang mencapai 10 lantai.
Sebagian masyarakat ada yang menganggap masjid ini muncul secara tiba-tiba (dengan sendirinya) tanpa diketahui proses pembangunannya. Mereka yang memiliki anggapan seperti itu berasumsi bahwa masjid tersebut dibangun dengan adanya bantuan para Jin, sehingga proses pembangunannya dapat diselesaikan dengan cepat mengingat megahnya bangunan tersebut yang mencapai 10 lantai.
Namun masyarakat yang berasumsi secara logika menganggap masjid tersebut sebagai masjid pada umumnya. Lantas bagaimana dengan kemunculannya yang secara tiba-tiba dengan bangunan megah seperti itu? Jawabannya pun logis. Mereka yang percaya kembali berasumsi bahwa masjid tersebut dibangun oleh manusia yang berjumlah ratusan. Siapakah mereka itu? Masjid Tiban tersebut sebenarnya merupakan Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah (Bi Ba’a Fadlrah), sehingga ratusan orang yang dianggap turut membangun masjid tersebut merupakan santri dari Pondok Pesantren itu sendiri.
Bakso Malang
Bakso merupakan kuliner yang memang sudah umum, bahkan di setiap daerah dapat dipastikan banyak yang menjual makanan ini. Bakso Malang telah menjadi ciri khas makanan Malang yang unik. Di Kota Malang ada dua tempat warung bakso yang sangat terkenal bahkan sudah melegenda dan tidak pernah sepi pelanggan tiap tahunnya.Bakso Presiden dan Bakso Kota Cak Man. Yah, itulah dua warung bakso yang sangat terkenal di Kota Malang. Tempat bakso tersebut sudah ada sejak dulu, hingga saat ini menjadi makanan khas Malang tempo dulu. Bahkan artis papan atas pun banyak yang selalu mampir ke tempat ini jika mereka berkunjung ke Kota Malang.
sumber : www.malangpunya.com
Dua warung bakso ini seolah-olah telah menjadi tempat rujukan bagi
penggemar bakso dari dalam maupun luar daerah Malang, sehingga memang
tak heran jika kedua tempat ini selalu ramai akan pelanggan. Karena
warung-warung bakso ini memiliki ciri khas Kota Malang tersendiri serta
strategi pemasaran masing-masing yang dapat menarik banyak konsumen.
Meskipun terbilang high budget untuk kedua bakso ini, namun tak menjadi
masalah bagi penggemarnya.
Produk kripik tempe Malang telah menjadi ciri khas Kota Malang yang unik. Setiap wisatawan yang berkunjung biasanya juga membeli oleh-oleh ini. kini sudah memiliki banyak varian rasa dan akan terus dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman dan permintaan konsumen. Varian rasa tersebut diantaranya yaitu ayam bakar, ayam bawang, ayam bawang pedas, balado, original, keju, rumput laut, dan lain sebagainya.
Biasanya setelah mengunjungi wisata Kota Malang, para wisatawan membeli oleh-oleh khas Malang yang satu ini. Kripik tempe ini seringkali menjadi oleh-oleh bagi para wisatawan saat berkunjung ke Kota Malang.
Pada awalnya budaya topengan ini dipakai untuk menceritakan kisah Ramayana dan Mahabarata. Namun kemudian dihubungkan dengan acara religi sehingga membuat acara menjadi sakral. Akan tetapi, pada saat pemerintahan Raja Erlangga, kesenian topeng ini mengalami perubahan dalam penggunaan acara, menjadi kebudayaan biasa dan lebih condong ke seni tari. Tujuan dari adanya perubahan tersebut agar memudahkan penari, serta tidak menggunakan riasan karena mengingat pada zaman dulu masih susah untuk dilakukan, sehingga lebih fleksibel.
Jadi budaya Topeng Malang ini merupakan budaya serapan dari Bangsa India yang dikembangkan sendiri oleh masyarakat pribumi pada saat itu, dan menjadi budaya asli Malang.
Nah, itu tadi beberapa hal tentang Malang, kalau di jelasin semua gak ada habisnya deh. pastinya kalau jalan - jalan ke Malang bakalan betah deh, dijamin :D
Kripik Tempe Malang
Produk tempe dari Kota Malang memang sudah diakui memiliki kelezatan yang berbeda dengan produk tempe dari daerah lain. Perbedaan tersebut terletak pada bahan dasar kedelai yang digunakan. Bagaimana Tempe yang menjadi ciri khas Kota Malang ini? Tempe Malang diproduksi dari bahan kedelai Import, sehingga berpengaruh tehadap hasil tempe yang terbentuk dengan baik dan rasa yang lebih lezat dari tempe daerah lain.
sumber : www.malangpunya.com
Produk kripik tempe Malang telah menjadi ciri khas Kota Malang yang unik. Setiap wisatawan yang berkunjung biasanya juga membeli oleh-oleh ini. kini sudah memiliki banyak varian rasa dan akan terus dikembangkan seiring dengan perkembangan zaman dan permintaan konsumen. Varian rasa tersebut diantaranya yaitu ayam bakar, ayam bawang, ayam bawang pedas, balado, original, keju, rumput laut, dan lain sebagainya.
Biasanya setelah mengunjungi wisata Kota Malang, para wisatawan membeli oleh-oleh khas Malang yang satu ini. Kripik tempe ini seringkali menjadi oleh-oleh bagi para wisatawan saat berkunjung ke Kota Malang.
Topeng Malangan
Topeng Malangan atau bisa juga disebut dengan Wayang Topeng juga merupakan salah satu ciri khas Kota Malang. Kebudayaan Kota Malang ini memiliki sejarah yang cukup unik dari Kerajaan Kanjuruhan yang pada saat itu didominasi oleh sastra India. Mengapa demikian? Hal tersebut berawal karena pada zaman tersebut India sering mengirimkan pedagang pada salah satu kerajaan yang sering bekerjasama dengan India, sehingga dari situlah budaya topengan ini muncul.
sumber : www.malangpunya.com
Pada awalnya budaya topengan ini dipakai untuk menceritakan kisah Ramayana dan Mahabarata. Namun kemudian dihubungkan dengan acara religi sehingga membuat acara menjadi sakral. Akan tetapi, pada saat pemerintahan Raja Erlangga, kesenian topeng ini mengalami perubahan dalam penggunaan acara, menjadi kebudayaan biasa dan lebih condong ke seni tari. Tujuan dari adanya perubahan tersebut agar memudahkan penari, serta tidak menggunakan riasan karena mengingat pada zaman dulu masih susah untuk dilakukan, sehingga lebih fleksibel.
Jadi budaya Topeng Malang ini merupakan budaya serapan dari Bangsa India yang dikembangkan sendiri oleh masyarakat pribumi pada saat itu, dan menjadi budaya asli Malang.
Nah, itu tadi beberapa hal tentang Malang, kalau di jelasin semua gak ada habisnya deh. pastinya kalau jalan - jalan ke Malang bakalan betah deh, dijamin :D
Komentar
Posting Komentar